Translate

Rabu, 06 Agustus 2014

Family Trip si Traveller Tunggal eps. Jogja

@malioboro

Minggu lalu, keluarga memutuskan untuk menyambung silahturahmi yang puluhan tahun terputus dengan keluarga asal muasal keluargaku yang di Madura, yaitu mudik kembali ke tanah leluhur, Jogjakarta.

Woho, ada 3 keluarga dengan 2 mobil dengan little kids kids... :D
Awalnya, aku menolak. Jujur dan blak-blakan aku keberatan, karena pasti membosankan, bakalan bosan setengah hidup. Karena tak leluasa dengan jadwal dan keinginan diri untuk ekplorasi perjalanan itu.

Tapi, aku pikir-pikir lagi, ntar mereka tersesat di jalan. Sedangkan yang tahu, rumah nenek moyang, aku. Yang tahu jalanan Jogja, aku.
Jadilah aku masuk dalam rombongan keluarga besar. Si Traveller tunggal harus melunakkan ego, melebarkan lapang dada dan setipenya, demi kenyamanan semua.

Meski, si Traveller tunggal sempat cembetut saat terperangkap dalam lautan manusia di candi Borobudur, hingga memutuskan keluar duluan dan lalu mamam Olive Chicken, tanpa sempat menaiki tangganya sekali pun. Hehehee. Dulu, sudah pernah sih, dengan kondisi menikmati Borobudur lebih nyaman.
 
@parangtritis

@borobudur

 
@olivechicken

Berikut kronologis perjalanan darat pertama si Traveller tunggal dengan menggunakan mobil pribadi:

1. Berangkat dari Bangkalan, Madura 08.00 PM

2. Kejebak macet 3 jam di ring road selatan Nganjuk menuju hutan Saradan

3. Harusnya perjalanan normal hanya 8 jam, molor hingga belasan jam...dan lalu memasuki halaman si mbah di Bantul pukul 12.00 AM... amazing isn it.

4. Istirahat sambung silahturahmi lalu lanjut jalan-jalan malam di Malioboro

5. Keesokan hari, sekitar 09.30 AM otw pantai Parangtritis lanjut Borobudur

6. Perjalanan ke Borobodur macet total saat memasuki aksesnya, sempat tegang dan berakhir menggunakan jasa calo parkir mobil, demi tidak terlambat memasuki candi Borobudur di jam-jam terakhir loket ditutup

7. Balik rumah si Mbah sekitar pukul 11.00 PM karena masih tambah gas dan cek keempat ban mobil plus ban cadangan

8. Keesokannya, setelah ramah tamah dan pamit pulang, kami memutuskan singgah dulu di posyandu 2 Dagadu aseli di alun-alun LOR. Lalu cus, candi Prambanan

9. Nah, di candi Prambanan ini meski ramai, kami masih bisa menikmati dengan leluasa, balutan masa lalu berupa bebatuan yang tersusun anggun menjulang keatas. 
Dan, si Traveller Tunggal terkesima dengan candi paling gagah, paling gede diantara yang lain, candi SIWA.

 
@prambanan

luv #jogja#prambanan#parangtritis#borobudur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar