Translate

Rabu, 24 Desember 2014

Jogjakarta, Januari - Juli 2014... then the Journey Begin

"gak ada ekspektasi apapun saat aq memutuskan kota ini untuk memenuhi passionq akan kopi.
kucingku Bian sakit, lalu aq harus membawany k rumah sakit hewan KBS Surabaya....Lalu di lampu merah akses masuk Suramadu, aku membeli koran, dan disitu dimuat artikel tentang sebuah warung kopi unik..."

Then the stories begin...



Jogjakarta
My Trip My Adventure. 

Berawal dari sebuah artikel di koran Jawa Pos tentang sebuah warung kopi dengan konsep unik bernama Klinik Kopi.
Kebetulan itu gak ada. Yang ada, Tuhan sudah memberikan banyak tanda tinggal manusianya, take it or leave it.

Jadi, beli koran di pinggir jalan pun, saat mengantarkan kucingku Bian yang lagi sekarat ke rumah sakit hewan yang hanya ada di Surabaya, buatku sebuah pertanda.
Footnote di email resignku pun tertulis seperti ini:
Cassandra Clare — 'As long as there was coffee in the world, how bad could things be?'

Yess, pecinta kopi awam yang bercita-cita pengen mendirikan warung kopi unik. Yang begitu saja keluar dari mulut saat pamitan ke rekan-rekan kantor seperti ini:
Iya, pengen belajar kopi.

Huehehee, padahal saat itu, tak tahulah mau belajaran kemana. Yang terlintas hanya: KOPI.
Lalu mulailah browsing sana sini. Mulai PTPN Nusantara di Jember, hingga berakhir di kota, Jogja.

Dibawah ini display picture blackberryku yaitu kereta petualanganku sebagai ‘pencariKOPI’ di ranah Jogja:

sta. Gubeng: Sancaka Pagi
Meski tidak konsisten dan rutin belajaran kopi. Tapi di Jogja banyak ‘ Harta Karun ‘ yang berhasil aku kumpulkan.

Berikut galeri fotonya:

@klinikkopi with the owner


Gambar diatas foto pertamaku saat menemukan 'warungkopi' yang kumaksud. Excited sangat. Hahaaa, gambarnya goyang yak? Yes, yang motoin pak lek Banardi, anak dari saudara kakek nenek madura yang memang asli Jogja. Beliau belum lihai motret. Jadinya, ya gini.

Alamat KlinikKopi: Jalan Gejayan, masuk gang samping TogaMas Gejayan. Bisa follow twitternya di @klinikkopi. Saat ini masih menempati area hutan jati dari universitas Sanata Dharma. 

Yups, perfect combination right: kopi 'baik' yang masih panas, hutan jati rindang, didalam ruang lantai 2 dengan konsep design kayu yang unik. Bisa melihat areal persawahan yang cukup luas, nun jauh disana puncak Merapi. Dan, senja mentari di sore hari.

Berikut foto yang pertama kali aku ambil di klinikkopi.
bangunan kayu univ. Sanata Dharma

Meski mulai dikenal diseantero jagad perkopian, mas Pepeng, pemilik klinikkopi gak pernah sungkan untuk mengajari pelanggannya manual brewing dengan alat presso miliknya.
mas Pepeng pemilik klinikkopi tidak keberatan mengajarkan manual brew

Toples-toples di depanku itu adalah biji-biji kopi terbaik petik merah dari seantero nusantara. Sebut saja: Bajawa dari Flores, Kintamani dari Bali, Wamena dari Papua, Kayu Mas dari Jawa Timur, Lencoh dari lereng gunung Merapi, Ciwidey dari Jawa Barat, Aceh Gayo dari Aceh, dan masih banyaaaaaaak lagi.
 
Yang diroasting dari medium hingga full roasted, rasanya: luar biasa nikmat dengan variasi after taste yang sangat kaya. Ho, ya, klinikkopi spesialis biji kopi Arabica. Ini web resmi klinikkopi: klinikkopi.wordpress.com

belajar roasting di klinikkopi
Well, baru tahap pengenalan tentang kopi 'baik'. Roasting aja baru sekali, belajar seduh juga. Apa-apa tentang kopi baru sekali. Harusnya berkali-kali. Belum kudalami lagi. Soon-lah ^^.

KlinikKopi juga dikenal sebagai tempat berkumpulnya komunitas di Jogja. Sebut saja: Buku untuk Papua, Coin a Chance, Fixed Courier, LendaBook, Jogja Berkebun, dan lain-lain.

Seiring berjalannya waktu, dengan intensitas tinggi 'perjumpaan ngopi' hingga ketemunya orang-orang yang sama, klinikkopi memunculkan komunitasnya sendiri: KAMISAN.

komunitas klinikkopi: KAMISAN

syukuran di klinikkopi untuk para pelanggan

trip ke BumiLangit, Imogiri, yang diadakan klinikkopi



Dan, aku mendapatkan, more than just a COFFEE in Jogjakarta.Their smile:)

ps: beberapa foto 'pinjam' belum ijin dari rekan-rekan penggemar kopi klinikkopi. maafkeun.

part of my coffee stories...
to be continued...


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar